Pencitraan itu perlu, kali!

Sudah beberapa kali teman saya bilang gini, 'Instagram lo pencitraan banget!'. Saya sih cuma ketawa aja. Nggak nyangkal, nggak juga nge-iya-in. Kalau diri saya yang lama nggak peduli tuh tentang kesamaan filter atau keselarasan feed instagram. Tapi kalau sekarang, wao bisa setengah jam sendiri nentuin di post atau nggaknya. Alasan kenapa saya jadi begini, 80% karena mainan filter di VSCO Cam itu seru banget, 20% nya lagi karena saya mau Personal Branding.



Kalau kata buku Introduction to Marketing,
Branding is how do you want your brand to be remembered by consumers, what kind of identity do you want them to recognize you as.

Same goes to yourself, kita perlu mem-branding diri kita sendiri!

Kenapa?

Sama aja kayak produk, diri kita harus 'dikemas' agar menarik. Manusia pada dasarnya melihat sesuatu dari tampilan dulu kan? Mana ada yang langsung 'wah saya tahu orang ini baik' well.. nggak ada. Siapa  pembelinya? Orang lain. Bisa jadi calon gebetan, bisa jadi calon bos di kantor. Personal branding itu dimulai dari hal yang paling mendasar. Kenali diri sendiri. Harus kenal dulu dong sama apa yang mau dijual. Biar kalau ditanya jawabnya nggak bertele-tele dan meyakinkan. Kita harus tau, apa tujuan hidup kita, hal apa yang paling kita value, bagaimana sifat kita. Nggak ada lagi tuh, 'Ah, biar teman aja yang menilai, kan orang lain yang tau gue gimana'. Memang mendapat insight dari orang lain itu penting dan wajib malah, tapi bukan berarti apa yang orang lain bilang mendefinisikan diri kamu. Pada akhirnya semua balik ke diri sendiri kan. Deep down, you know yourself better than anyone else in this world.

  • Kemasan yang pertama yang harus kita perhatikan, adalah pakaian yang kita kenakann Coba tonton video dibawah ini deh!

Gimana gimana?
Dari video itu, yang saya tangkep sih, appearance does matter. Saya nggak mengatakan kalau make-up dan pakaian bagus bakalan membuat kamu jadi orang yang lebih baik. Nggak. Tapi coba liat dari sisi lain. Video tersebut menyatakan kalau bagimana cara kita berpakaian itu menentukan judgement orang lain ke kita. Apalagi first impression. Jadi penting banget untuk menyesuaikan pakaian yang kita kenakan dengan aktivitas yang akan kita jalani.

  • Kemasan yang kedua adalah social media. 
Wah, kalau udah ngomongin social media pasti nggak ada habisnya. Coba deh kamu cari nama kamu sendiri di Google. Lihat apa yang orang lain lihat pas nyari nama kamu.

Dosen tutor saya ada yang punya perusahaan untuk  mencari orang-orang IT buat di perusahaan-perusahaan besar. Beliau bercerita kalau setiap yang mendaftar, pasti bakal di kepo-in. Jadilah dikepoin tuh semua kehidupan dunia maya kamu. Sounds creepy, but they actually do it in real life!

Coba ya, bandingin ketika instagram saya penuh dengan foto selfie, sama ketika instagram saya isinya foto-foto pemandangan yang bagus. Keduanya memberikan kesan yang berbeda kan? Di beberapa kasus, hal ini tentu aja dapat menambah value dari diri kamu di mata orang lain. Biasanya juga mereka mencek konten yang kamu post di internet. Jadi kalau mau ngeluh, mau ngatain orang, mau ngepost apapun di dunia maya, dari sekarang harus mikir 100000x untuk di post.

General tips buat social media branding:
  1. Post untuk masa depan.
  2. Aware tentang apa yang kamu posting dan juga konsekuensinya
  3. Jangan suka spam!
  4. Tunjukan beberapa personality yang kamu punya
  5. Bangun image positive, professional, dan konsisten
  6. Hindari nyindir orang
  7. Jangan suka godain orang, hii!
  8. Username nya yang wajar aja. Contoh, Hany Ghina jadi hany.ghina. Bukan, hanyciamikclalu
  9. Kalau pakai Facebook, jangan di hide semua profilenya
  10. Tau aturan kalau pakai hashtag. 1 boleh, 10 mah kebanyakan atuh!
...dan masih banyak lagi. Sebetulnya saya di ajarin ini di mata kuliah saya, Business Communication, Lucu ya, belajar yang kayak gini-gini. OH! Satu lagi yang saya sangat berterimakasih sama matkul ini, yakni mengenalkan saya sama platform yang satu ini, LinkedIn.

LinkedIn itu semacam online professional CV (curriculum vitae). Disitu kamu bisa masukin pengalaman organisasi kamu, skill kamu, interest kamu, dll. Yang paling keren adalah kamu bisa jadi temenan sama orang-orang ahli dan bos-bos gitu, bahkan yang dari luar negeri pun bisa. LinkedIn ini bermanfaat banget bagi kita generasi abad ke 21 untuk cari kerja. Pasalnya, mulai banyak perusahaan yang melihat daftar calon karyawannya dari LinkedIn ini. Kalau udah gini, jangan lupa di branding juga tuh LinkedIn nya. Pakai warna-warna yang 'kamu banget' sebagai background page, jangan lupa ceritain diri kamu semenarik mungkin di description. Siapa tau kan, team HR dari Samsung iseng-iseng ngecheck page LinkedIn kamu, hahaha.

  • Kemasan yang ketiga adalah kebiasaan kamu sehari-hari!
Ini memang agak rancu sih, karena kebiasaan cenderung sulit untuk diubah. Taapi, ada beberapa hal yang bisa kamu cermati dalam personal branding kamu. 

Pertama, bagaimana cara kamu bicara. Pernah nggak sih, kita ngomongin hal yang sama sama seseorag, tapi seseorang itu mendapat apresiasi atau perhatian yang lebih banyak dari kita? Nah, mungkin salah satu hal yang mempengaruhi adalah cara kamu menyampaikan sesuatu. Bisa jadi ada yang kurang dari ekspresi kamu, nada kamu, atau gestur kamu. Saya juga masih belajar nih dalam hal ini. Soalnya masih suka gugup kalau mau ngomong didepan orang lain. Doakan Hany ya, bisa pede dan lancar berbicara sebelum lulus! Hahaha

Kedua, cara kamu makan. Siapa dari kalian yang kalau makan pasti bunyi "cplak-cplak-cplak?" Ngaku! Siapa yang kalau masukin makanan kemulut kepalanya harus maju dulu jadinya 'kita yang nyamperin makanan bukan makanan yang nyamperin kita?'. Mungkin hal-hal kayak gini sepele, tapi bukan berarti diabaikan! Tentu harus sesuai dengan occassion nya.

Ketiga, postur tubuh. Entah itu berjalan, duduk, atau berdiri. Kalau kamu mau tau lebih jauh tentang kenapa postur tubuh itu penting, coba baca artikel ini, deh! Vogue.in: What your posture says about you sama ini Mindbodygreen.com: What your Posture Says about Your Personality.

...

Hany juga sedang membangun personal brand nya sendiri. Kalau mau dibilang pencitraan, ya iya sih. Tapi kan, nggak selamanya pencitraan itu berartian negatif, dan nggak selamanya mengutarakan sejujurnya hal-hal yang dirasakan itu positif, ya kan?

Yuk, bangun personal brand kita! Kenali diri lebih baik, dan komunikasikan ke orang lain dengan lebih baik lagi! #SalamSemangat p(^-^q)

Comments

Popular Posts